Mandiri News Detail Portlet

Nilai Tukar : Suku Bunga Acuan Jadi Solusi

Nilai Tukar : Suku Bunga Acuan Jadi Solusi

NEWS & RELEASE

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang tidak kunjung stabil dikhawatirkan dapt memicu lonjakan inflasi. Bank Indonesia dinilai perlu meningkatkan suku bunga acuan untuk menjaga iklim perekonomian dalam negeri. Sepanjang pekan lalu, pengutan dollar AS terhadp mayoritas mata uang dunia masih terjadi. Kondisi ini turut berdampak pada indeks harga saham gabungan (IHSG) yang meningkat di level 6000-an. Pada jumat (17/4/2018). Nilai tukar rupiah Rp.13.879 per dollar AS. Posisi ini menguat dibandingkan Kamis (26/4) Rp 13.930 per dollar AS. Nilai tukar berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada Kamis lalu merupakan yang terendah sejak awal tahun. Meskipun, di pasar tunai , rupiah sempat menyentuh Rp 13.975 per dollar AS pada Senin (23/4). Ekonom Institute for Development of Econimics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira di Jakarta berpendapat, kenaikan suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Repo Rate bisa menjadi sousi di tengah tekanan global. Apalagi pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan harga minyak di prediksi bakal mengerk inflasi. Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Anton Gunawan mengatakan, Bank Indonesia perlu merespons kemungkinan percepatan keanaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS, the Fed dengan menaikan suku bunga acuan BI. Hal ini perlu dilakukanuntuk menahan arus keluar dana asing akibat kenaikan imbal hasil surat uatang negara AS. Kenaikan imbal hasil penguatan dollar AS terjadi seiring dengan perbaikan perekonomian AS. Kondisi ini memperbesar kenaikan bunga AS atau the Fed Fund Rate lebih cepat dari ekspektasi.