News Detail
Mandiri News Detail Portlet
Daily Economic Review: Neraca Perdagangan April 2018 Kembali Mencatat Defisit

MANDIRI HIGHLIGHT
Neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit USD 1,63 miliar pada April 2018.
Secara kumulatif, Januari-April 2018, neraca perdagangan mencatat defisit USD 1,31 miliar. Defisit neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2014.
Pada April 2018, total ekspor Indonesia tercatat sebesar USD 14,47 miliar atau tumbuh 9,01% yoy.
Pertumbuhan ekspor disebabkan oleh naiknya ekspor minyak dan gas (migas) dan non migas yang masing-masing tumbuh 14,50% dan 8,55% yoy.
Pada sisi impor terlihat pertumbuhan yang lebih tinggi.
Nilai impor bulan April 2018 tercatat sebesar USD 16,10 miliar atau tumbuh 34,68% yoy. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan impor kategori migas sebesar 40,89% yoy dan non-migas sebesar 33,69% yoy. Secara kumulatif impor Januari-April 2018 mencapai USD 60,05 miliar atau tumbuh 23,65% yoy.
Sebagai akibat besarnya impor, pada bulan April 2018 Indonesia kembali mencatat defisit setelah bulan sebelumnya mencatatkan surplus.
Berdasarkan kategorinya, defisit neraca perdagangan sebesar USD 1,63 miliar disebabkan oleh neraca perdagangan migas dan non-migas yang menunjukkan defisit, masing-masing USD 1,13 miliar dan USD 0,50 miliar.
Ke depan, tim ekonomi Bank Mandiri memperkirakan defisit transaksi berjalan (Current Asset Deficit/CAD) pada 2Q18 dapat meningkat.
Penyebabnya adalah pembayaran bunga utang pemerintah dan pembayaran dividen yamg lebih tinggi, permintaan yang lebih tinggi untuk barang-barang konsumsi impor dan harga minyak dunia yang berpotensi naik. Pada akhir 2018, kami memperkirakan posisi CAD akan menjadi sekitar defisit 2,2% dari PDB. (sp)
Unduh Dokumen Media