Obligasi Negara Ritel seri ORI021
SBN Online ORI021

Kemudahan Akses Investasi Surat Berharga melalui Layanan Mandiri SBN Ritel Online
Apakah Layanan Mandiri SBN Ritel Online itu?
Apa kelebihan berinvestasi Surat Berharga Negara Ritel Online (SBN Ritel Online) melalui Layanan Mandiri SBN Ritel Online?
- Investasi anda dijamin 100% oleh Negara sehingga sangat aman, karena pembayaran pokok dan imbalan dijamin penuh oleh Negara berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2020 tentang Surat Utang Negara (SUN).
- Transaksi pemesanan SBN Ritel di Pasar Perdana dapat dengan mudah dilakukan, cukup mengunjungi portal https://sbnonline.bankmandiri.co.id. Pemesanan dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mendaftarkan akun SBN Online dan menyediakan dana pada Rekening tabungan di Cabang.
- Pemesanan Anda akan langsung diterima di sistem yang langsung terhubung dengan Kementerian Keuangan dan mendapatkan kuota pemesanan atau penjatahan sesuai jumlah yang disetujui dan dibayarkan oleh investor.
Bagaimana cara mendapatkan akses Layanan Mandiri SBN Ritel Online ?
Apa saja persyaratan nasabah dapat registrasi Layanan Mandiri SBN Ritel Online?
Dokumen persyaratan yang diperlukan untuk proses registrasi adalah sebagai berikut :
-
Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan KTP yang masih berlaku dan terdaftar pada Dukcapil.
-
Memiliki rekening tabungan di Bank Mandiri yang masih aktif dan tercatat atas nama pribadi dibuktikan dengan buku tabungan atau kartu debit Bank Mandiri.
-
Apabila melakukan registrasi melalui Kantor Cabang Bank Mandiri, calon investor wajib mengisi Formulir Registrasi Layanan Mandiri SBN Ritel Online disertai Formulir Pembukaan Rekening Efek apabila belum pernah bertransaksi Surat Berharga Negara sebelumnya disertai dengan lampiran copy KTP dan NPWP.
-
Bank Mandiri sebagai Mitra Distribusi akan membantu proses pembuatan Rekening Efek dan SID Nasabah
Berapa lama proses registrasi Layanan Mandiri SBN Ritel Online hingga Nasabah dapat mengakses portal Mandiri SBN Ritel Online?
Apabila nasabah gagal melakukan registrasi melalui website SBN Online apa yang harus dilakukan oleh nasabah?
Kapan nasabah dapat mulai mengakses Layanan Mandiri SBN Ritel Online?
Transaksi apa saja yang dapat dilakukan melalui Layanan Mandiri SBN Ritel Online?
Bagaimana Cara Melakukan Pemesanan pada Aplikasi Mandiri SBN Ritel Online?
Bagaimana Cara Melakukan Pembayaran atas Pemesanan pada Aplikasi Mandiri SBN Ritel Online?
Pembayaran atas pemesanan pada Aplikasi Mandiri SBN Ritel Online akan mengikuti ketentuan waktu yang ditentukan oleh Kementerian Keuangan (ketentuan saat ini maksimum 3 jam dari waktu pemesanan). Nasabah dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan kode billing melalui pilihan pembayaran PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) di berbagai channel Bank Mandiri sebagai berikut:
ATM
Terdapat ketentuanmaksimum pembayaran melalui channel ATM sesuai dengan jenis kartu nasabah pada tabel dibawah ini:
Mekanisme pembayaran melalui ATM adalah sebagai berikut:
-
Masukkan Kartu Debit, kemudian pilih Bahasa Indonesia
-
Ketik Nomor PIN Kartu Debit kemudian tekan ENTER
-
Pilih menu BAYAR/BELI
-
Pilih PENERIMAAN NEGARA
-
Pilih PAJAK/PNBP/CUKAI
-
Masukkan KODE BILLING
-
Konfirmasi data ID Billing.
-
Pilih YA untuk melanjutkan transaksi bila data sesuai
-
Pilih nomor rekening transaksi
-
Bukti Penerimaan Negara (BPN) akan tercetak dalam bentuk struk ATM
Livin' by Mandiri
Ketentuan pembayaran melalui channel Livin' by Mandiri adalah maksimum Rp 100 Juta/transaksi/hari. Mekanisme pembayaran melalui channel Livin' by Mandiri adalah sebagai berikut:
-
Masuk ke Aplikasi Livin' by Mandiri
-
Masukkan USER ID dan PIN Livin' by Mandiri Anda
-
Masuk ke menu PEMBAYARAN
-
Pilih menu PENERIMAAN NEGARA
-
Pilih rekening tabungan
-
Pilih penyedia jasa PAJAK/PNBP/CUKAI
-
Masukkan KODE BILLING lalu klik Lanjut
-
Konfirmasi data ID Billing.
-
Klik Kirim kemudian masukkan PIN Livin' by Mandiri
-
Klik DOWNLOAD untuk mengunduh Bukti Penerimaan Negara (BPN)
Kantor Cabang
Pembayaran dilakukan melalui Teller Kantor Cabang Bank Mandiri dengan membawa buku tabungan, kartu debit dan kode billing pemesanan surat berharga dengan tujuan pembayaran Pajak/PNBP/Cukai menggunakan kode biller 50012.
Apakah bukti transaksi pemesanan dan pembayaran SBN berhasil ?
Apakah bukti kepemilikan SBN Ritel Online?
Bagaimana cara mengganti password akun SBN Online dan apa yang harus nasabah lakukan apabila lupa password?
Nasabah dapat mengikuti langkah berikut untuk mengganti password saat lupa password :
-
Buka website SBN Online Bank Mandiri https://sbnonline.bankmandiri.co.id/home
-
Klik tab Sign In
-
Klik Forgot Password
-
Masukkan User ID saat ini dan nomor Rekening
-
Masukkan kode captcha dan klik Lanjut
-
Masukkan kode OTP dikirimkan ke melalui SMS dan klik Lanjut
-
SBN Online Bank Mandiri akan mengirimkan email berisi temporary password baru nasabah
-
Login kembali dengan menggunakan User ID dan temporary password baru tersebut
-
Ganti temporary password tersebut dengan password yang anda inginkan. Password harus 8 - 16 karakter dan setidaknya memiliki 1 huruf besar, 1 huruf kecil dan simbol.
Nasabah juga dapat melakukan penggantian password dengan mengajukan permohonan reset password ke cabang Bank Mandiri terdekat atau tim Customer Care kami melalui nomor telepon 14000 atau email mandiricare@bankmandiri.co.id.
Apa yang harus nasabah lakukan apabila akun SBN Online terblokir?
Apa yang harus nasabah lakukan apabila ingin melakukan perubahan Nomor Handphone dan Email terdaftar?
Siapa yang dapat dihubungi apabila memerlukan penjelasan lebih lanjut perihal layanan Mandiri SBN Ritel Online?
Pilihan Berharga untuk Semangat Baru melalui Obligasi Negara Ritel seri ORI021
Apakah yang dimaksud Obligasi Negara Ritel?
-
Obligasi Negara Ritel adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdanadan dapat diperjual-belikan di pasar sekunder.
-
Obligasi Negara Ritel dijual di Pasar Perdana hanya kepada individu WNI, yang dibuktikan dengan KTP yang masih berlaku dan tercatat di Dukcapil.
- Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penerbitan ORI021 ini digunakan untuk pemenuhan target pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022 dan perubahannya (jika ada), termasuk pembiayaan untuk upaya Pemulihan Ekonomi Nasional akibat dampak dari pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).
Apakah dasar hukum penerbitan Obligasi Negara Ritel?
-
Undang-Undang SUN, antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
-
Pasal 2 ayat (1), Surat Utang Negara diterbitkan dalam bentuk warkat atau tanpa warkat;
-
Pasal 2 ayat (2), Surat Utang Negara diterbitkan dalam bentuk yang diperdagangkan atau dalam bentuk yang tidak diperdagangkan di Pasar Sekunder;
-
Pasal 3 ayat (1), Surat Utang Negara terdiri atas Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (ON);
-
Pasal 5, Kewenangan menerbitkan Surat Utang Negara berada pada Pemerintah dan dilaksanakan oleh Menteri Keuangan;
-
Pasal 8 ayat (2), Pemerintah wajib membayar bunga dan pokok setiap Surat Utang Negara pada saat jatuh tempo;
-
Pasal 8 ayat (3), Dana untuk membayar bunga dan pokok Surat Utang Negara disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahun sampai dengan berakhirnya kewajiban tersebut;
-
Pasal 9 ayat (2) huruf d, Penjualan Surat Utang Negara melalui lelang dan/atau tanpa lelang.
-
-
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.08/2020 tentang Penjualan Surat Utang Negara Ritel di Pasar Perdana Domestik.
Apakah keuntungan berinvestasi pada Obligasi Negara Ritel?
Keuntungan yang diperoleh diantaranya adalah:
-
Pembayaran Imbalan/Kupon dan Nilai Nominal ORI dijamin oleh Negara berdasarkan Undang-Undang SUN dan Undang-Undang APBN setiap tahunnya, sehingga Obligasi Negara Ritel tidak mempunyai risiko gagal bayar.
-
Pada saat diterbitkan, Imbalan/Kupon ORI ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank Badan Usaha Milik Negara.
-
Kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo;
-
Berpotensi memperoleh capital gain;
-
Tersedianya kuotasi harga beli (bid price);
-
Dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder;
-
Dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain;
-
Kemudahan akses untuk melakukan Pemesanan Pembelian melalui Sistem Elektronik.
-
Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Bagaimana persyaratan melakukan pemesanan ORI di Mitra Distribusi Bank Mandiri?
Bagaimana Fitur Lengkap ORI021 di Pasar Perdana?
Penerbit |
Pemerintah Republik Indonesia |
Seri |
ORI021 |
Nilai Nominal/unit |
Rp 1 Juta |
Minimal Pemesanan |
Rp 1 juta |
Satuan Perdagangan |
Rp 1 juta dan kelipatannya |
Maksimal Pemesanan |
Rp 2 Milyar |
Tenor |
3 Tahun |
Kupon |
4,90% p.a fixed gross |
Frekuensi Pembayaran Kupon |
12 kali per tahun (bulanan) |
Tanggal Pembayaran Kupon Pertama |
15 April 2022 |
Tanggal Penerbitan/Setelmen |
23 Februari 2022 |
Pembayaran Imbalan/ Kupon |
Tanggal 15 setiap bulan hingga jatuh tempo |
Media Pemesanan |
Hanya melalui Layanan Mandiri SBN Ritel Online |
Masa Penawaran |
24 Januari 2022 Pukul 09.00 WIB s.d 17 Februari 2022 Pukul 10.00 WIB |
Masa Registrasi Layanan Mandiri SBN Ritel Online* |
20 Januari s.d 11 Februari 2022 (internal Bank Mandiri)* |
Jenis Surat Berharga |
Dapat diperdagangkan di pasar sekunder |
Perdagangan Pasar Sekunder |
Over The Counter melalui Treasury Group |
Kustodian/ Sub-registry |
KSEI (melalui PT. Mandiri Sekuritas) |
Biaya Kustodian |
0,018% p.a atau hanya 0,0015% per bulan dari nilai nominal Obligasi Negara Ritel + PPN 10% |
Agen Pembayar Imbalan/ Kupon dan Pokok |
Bank Indonesia |
Minimum Holding Period |
Sejak penerbitan sampai dengan pembayaran kupon pertama (dapat diperdagangkan pada 15 April 2022) |
** Apabila tanggal 15 jatuh pada hari libur, maka pembayaran kupon akan dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi bunga
***Hanya berlaku di internal Bank Mandiri, Pemerintah menetapkan masa penawaran ORI021 s.d tanggal 17 Februari 2022.
Apakah risiko investasi pada Obligasi Negara Ritel?
Terdapat beberapa risiko berinvestasi pada instrumen di pasar keuangan, diantaranya adalah :
-
Risiko Gagal Bayar (default risk), yaitu risiko dimana investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo kupon dan pokok. ORI tidak mempunyai risiko gagal bayar mengingat berdasarkan Undang-Undang SUN,negara menjamin pembayaran kupon dan pokok Surat Utang Negarasampai dengan jatuh tempo,yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
-
Risiko pasar (market risk) adalah potensi kerugian bagi investor (capital loss) karena menjual Obligasi Negara Ritel sebelum jatuh tempo dalam kondisi tingkat bunga sedang mengalami sehingga menyebabkan penurunan harga ORI di pasar sekunder. Kondisi ini dapat dihindari dengan memegang Obligasi Negara Ritel sampai dengan jatuh tempo.
-
Risiko Likuiditas (liquidity risk), yaitu risiko dimana investor tidak dapat melikuidasi /menjual/mencairkanproduk investasi dalam waktu yang cepat pada harga yang wajar.
Apakah bukti kepemilikan Obligasi Negara Ritel?
Apakah persamaan dan perbedaan Savings Bond Ritel (SBR) dengan Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI)?
Persamaan :
-
SBR dan ORI merupakan Surat Berharga Negara yang diperuntukan bagi investor ritel.
-
SBR dan ORI merupakan bukti investasi masyarakat kepada pemerintah.
-
SBR maupun ORI pembayaran bunga/imbalan dan pelunasan/pembelian kembali dijamin oleh Pemerintah.
Perbedaan :
-
ORI dapat diperdagangkan di pasar sekunder, sedangkan SBR tidak. Namun untuk SBR terdapat fasilitas Early redemption sebesar 50% di tahun pertama.
-
Imbal hasil/ Kupon untuk ORI tetap sampai jatuh tempo, sedangkan Imbal hasil kupon SBR mengambang sesuai dengan pekembangan tingkat bunga BI 7 Days Reverse Repo
Berapa satuan pembelian dalam Obligasi Negara Ritel? Apakah ada batasan minimal dan maksimal pembelian?
Bagaimana cara menghitung keuntungan berinvestasi dari Obligasi Negara Ritel berupa Kupon dan Gain yang akan diperoleh dalam berinvestasi pada Obligasi Negara Ritel, disajikan ilustrasi perhitungan hasil investasi sebagai berikut:
1. Perhitungan Kupon
Dana pembayaran atas Pemesanan Pembelian ORI021 yang telah selesai dan lengkap (completed order) oleh Investor masuk ke Rekening Kas Umum Negara dengan perhitungan kupon ORI021 dimulai sejak Tanggal Setelmen yaitu tanggal 23 Februari 2022.
Pembayaran kupon pertama kali dilakukan pada tanggal 15 April 2022. Pembayaran kupon kedua dan seterusnya dilakukan setiap tanggal 15 setiap bulan dan pembayaran terakhir dilakukan tanggal 15 Februari 2025. Kupon per unit yang dibayar pertama kali dan setiap bulan sampai dengan jatuh tempo adalah sebesar Rp 4.083 dengan rincian penghitungan sebagai berikut:
4,90% x 1/12 x Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) = Rp4.083
Perhitungan kupon sebagaimana tersebut di atas belum memperhitungkan pengenaan pajak penghasilan. Jumlah pembayaran kupon telah dibulatkan dalam Rupiah penuh, dengan ketentuan apabila di bawah dan sama dengan 50 (limapuluh) sen dibulatkan menjadi nol, sedangkan di atas 50 (lima puluh) sen dibulatkan menjadi Rp1,00 (satu Rupiah). Jumlah hari kupon (day count) untuk perhitungan kupon berjalan (accrued interest) menggunakan basis jumlah hari kupon sebenarnya (actual per actual).
Pembayaran Kupon dilaksanakan di Indonesia dan akan dibayarkan kepada Pemilik ORI021 yang tercatat pada Tanggal Pencatatan Kepemilikan (record date) dengan mengkredit ke rekening dana Pemilik ORI021. Apabila pembayaran Kupon bertepatan dengan hari dimana operasional sistem pembayaran tidak diselenggarakan oleh Bank Indonesia, maka pembayarannya akan dilakukan pada Hari Kerja berikutnya tanpa kompensasi bunga.
2. Transaksi Jual Beli di Pasar Sekunder
Keuntungan investasi dari nasabah yang melakukan transaksi di pasar sekunder dapat dihitung sebagai berikut:
- Harga Premium
Investor B membeli Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana sebesar Rp 10.000.000,00 dengan nilai indikatif imbalan 4,90% dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 102%, maka hasil yang diperoleh adalah :
- Kupon = 4,90% x Rp 10.000.000,00 x 1/12 = Rp Rp 40.833
setiap bulan sampai dengan saat dijual
- Capital Gain = Rp 10.000.000,00 x (102-100)% = Rp 200.000,00
Nilai Pokok yang diterima saat dijual adalah Rp 10.200.000,00 yang berasal dari Nilai Pokok ORI sebesar Rp 10.000.000,00 + Capital Gain.
- Harga Discount
Investor C membeli Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana sebesar Rp 10.000.000,- dengan nilai indikatif imbalan 4,90% dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 98%, maka hasil yang diperoleh adalah :
- Kupon = 4,90% x Rp 10.000.000,00 x 1/12 = Rp 40.833
setiap bulan sampai dengan saat dijual
- Capital Loss = Rp 10.000.000,00 x (98-100)% = - Rp 200.000,00
Nilai Pokok yang diterima saat dijual Rp 9.800.000,00 yang berasal dari Nilai Pokok ORI sebesar Rp 10.000.000,00 + Capital Loss
Catatan: ilustrasi di atas belum memperhitungkan biaya-biaya transaksi dan pajak. Transaksi penjualan di pasar sekunder dengan asumsi penjualan terjadi pada saat pembayaran Imbalan, sehingga tidak memperhitungkan accrued yang ada.
Bagaimana perlakuan pajak terhadap kupon Obligasi Negara Ritel?
Apakah Obligasi Negara Ritel dapat dijual sebelum jatuh tempo dan bagaimana caranya?
Bagaimana mekanisme transaksi (jual beli) Obligasi Negara Ritel di pasar sekunder?
PROSES PENJUALAN DI PASAR SEKUNDER :
-
Nasabah datang kepada cabang untuk mendapat informasi harga beli – jual dari seri Obligasi Negara Ritel yang dimiliki;
-
Nasabah mengisi formulir pemesanan penjualan dengan antara lain menyebutkan nomor rekening surat berharga, nomor rekening tabungan, harga beli (dinyatakan dalam persen dengan 2 angka dibelakang koma), dan jumlah nominal pembelian;
-
Cabang meneruskan permintaan penjualan Nasabah dengan menghubungi Treasury Group atau perwakilannya;
-
Jumlah dana yang akan diterima oleh nasabah penjual adalah sejumlah harga Obligasi Negara Ritel di tambah dengan imbalan berjalan;
PROSES PEMBELIAN DI PASAR SEKUNDER :
-
Nasabah datang kepada Cabang untuk mendapat informasi harga pembelian yang berlaku;
-
Nasabah membuka rekening surat berharga pada perusahaan sekuritas yang ditetapkan oleh Bank sesuai aturan yang berlaku;
-
Nasabah mengisi formulir pemesanan pembelian dengan antara lain menyebutkan nomor rekening surat berharga, nomor rekening tabungan;
-
Cabang menyampaikan minat pembelian nasabah kepada Treasury Group Kantor Pusat.
-
Jumlah dana yang harus dibayar oleh nasabah pembeli adalah sejumlah harga Obligasi Negara Ritel ditambah dengan Imbalan berjalan.
Apabila pemegang Obligasi Negara Ritel meninggal dunia, apakah bisa diwariskan kepada ahli warisnya dan bagaimana caranya?
Pada saat Obligasi Negara Ritel jatuh tempo, bagaimana mekanisme pembayaran Nilai Nominal kepada pemegang ORI tsb?
Info Lebih Lanjut

Mandiri Call 14000