Press Detail
Press Release Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Selasa, 15 April 2025
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
April, 15, 2025 | Daily Economic Review: Cadangan Devisa Meningkat pada Maret 2025
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa pada Maret 2025 sebesar USD 157,1 miliar.
Posisi tersebut meningkat sebesar USD 2,6 miliar dibandingkan Februari 2025 (USD 154,5 miliar). Peningkatan posisi cadangan devisa tersebut bersumber dari penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Hal ini sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Cadangan devisa Maret 2025 masih memadai, setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta konsisten berada di atas tandar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Dengan cadangan devisa yang jauh di atas standar kecukupan internasional, Indonesia memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi untuk mengelola tekanan eksternal, seperti arus keluar modal atau gejolak pasar global.
Kinerja sektor eksternal diperkirakan masih tetap kuat didukung oleh prospek ekspor yang resilien.
Kinerja ekspor s.d Februari 2025 masih positif, ekspor tumbuh 14,05% yoy, ditopang dari komponen ekspor nonmigas yang tumbuh kuat sebesar 15,40% yoy. Kinerja tersebut didorong oleh masih terjaganya momentum ekspor industri pengolahan yang tetap tumbuh tinggi sebesar 29,56% yoy pada Februari 2025.
Kami perkirakan cadangan devisa akan tetap berada dalam kisaran USD 155 miliar hingga USD 160 miliar.
Cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan tetap solid dalam beberapa bulan mendatang, didukung oleh surplus perdagangan yang stabil, terutama dari sektor komoditas seperti batu bara, CPO, dan logam dasar termasuk nikel, tembaga, emas, dan timah. Kendati risiko tekanan eksternal dapat muncul dari meningkatnya ketidakpastian global akibat tensi ketegangan perdagangan AS-China dan tarif trump yang masih dinamis. Namun demikian, upaya pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi dengan AS dan optimalisasi sumber pasar ekspor baru diyakini akan menjaga sektor eksternal tetap resilien. Selain itu, sinergi antara pemerintah dan Bank Indonesia perlu terus diperkuat untuk menjaga stabilitas perekonomian. (jbm)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: