Mandiri News Detail Portlet

Pandemi COVID-19 Menyebabkan Posisi Investasi Internasional Indonesia menurun

Pandemi COVID-19 Menyebabkan Posisi Investasi Internasional Indonesia menurun

ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

 

 

Maret, 29, 2021 | Daily Economic ReviewPandemi COVID-19 Menyebabkan Posisi Investasi Internasional Indonesia menurun

 

Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada tahun 2020 turun akibat pandemi.

PII atau kewajiban neto Indonesia sepanjang tahun 2020 tercatat menurun menjadi USD281,2 miliar (26,5% dari PDB), lebih rendah dibandingkan dengan PII pada tahun 2019 yang sebesar USD337,9 miliar (30,2% dari PDB).

 

Dampak pandemi COVID-19 berlanjut mempengaruhi PII.

Ketidakpastian akan dampak ekonomi dari pandemi COVID-19 menyebabkan risk appetite pasar global terhadap aset-aset emerging markets cenderung mengalami penurunan. Meski demikian, BI memandang bahwa PII Indonesia masih tetap terjaga dan struktur kewajiban PII lebih didominasi oleh instrument jangka panjang.

 

PII di Q420 mulai menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan Q320. 

PII di akhir tahun 2020 tercatat sudah lebih baik dibandingkan dengan PII di Q320 yang sebesar USD260 miliar (24,3% dari PDB). Hal ini didorong oleh peningkatan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN), sejalan dengan penguatan aliran masuk modal asing.

 

Ketidakpastian pasar cenderung meningkat sepanjang bulan Maret 2021.

Di tengah ekspektasi pemulihan di negara maju yang lebih cepat, khususnya Amerika Serikat, spekulasi akan perubahan arah kebijakan moneter dari Bank Sentral AS (The Fed) menimbulkan gejolak di pasar keuangan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Nilai tukar Rupiah terhadap USD sejak penutupan di akhir tahun 2020 sampai dengan penutupan tanggal 24 Maret 2021, telah mengalami depresiasi sebanyak 2,7% dari 14.050 menjadi 14.425 per USD. Hal ini harus tetap diwaspadai karena potensi tekanan di pasar finansial masih tinggi karena akan berdampak signifikan kepada investasi asing di portfolio emerging markets termasuk Indonesia. (raw)

 

 

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada file terlampir

Unduh Dokumen Media