Profil Perusahaan Banner

Profil Perusahaan

detil Profil Perusahaan

PT Bank Mandiri menjadi Perusahaan Perseroan yang dinyatakan dalam Akta No.9, tanggal 2 Oktober 1998, yang selanjutnya disebut PT Bank Mandiri (Persero).
PT Bank Mandiri (Persero) didirikan sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Konsolidasi dan integrasi

Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang, Bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan core banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari keempat bank legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja Bank Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp1,18 triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp5,3 triliun di tahun 2004. Bank Mandiri melakukan penawaran saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 miliar lembar saham.

Program Transformasi Tahap I (2005 - 2009)

Tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri memutuskan untuk menjadi bank yang unggul di regional (regional champion Bank), yang diwujudkan dalam program transformasi yang dilaksanakan melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu:

  • Implementasi budaya. Dilakukan dengan restrukturisasi organisasi berbasis kinerja, penataan ulang sistem penilaian berbasis kinerja, pengembangan leadership dan talent serta penyesuaian sumber daya manusia dengan kebutuhan strategis.
  • Pengendalian tingkat NPL secara agresif. Bank Mandiri fokus pada penanganan kredit macet dan memperkuat sistem manajemen risiko. Pertumbuhan pasar melalui strategi dan value preposition yang distinctive untuk masing-masing segmen.
  • Meningkatkan pertumbuhan bisnis yang melebihi rata-rata. Bank Mandiri fokus pada penanganan kredit macet dan memperkuat sistem manajemen risiko. Pertumbuhan pasar melalui strategi dan value preposition yang distinctive untuk masing-masing segmen.
  • Pengembangan dan pengelolaan program aliansi. antar Direktorat atau Business Unit dalam rangka optimalisasi layanan kepada nasabah, serta untuk lebih menggali potensi bisnis nasabah-nasabah eksisting maupun value chain dari nasabah-nasabah dimaksud.

Untuk dapat meraih aspirasi menjadi Regional Champion Bank, Bank Mandiri melakukan transformasi secara bertahap melalui 3 (tiga) fase:

Tahap 1 (2006-2007)

Back on Track : Fokus untuk merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan di masa depan

Tahap 2 (2008-2009)

Outperform the Market : Fokus pada ekspansi bisnis untuk menjamin pertumbuhan yang signifikan di berbagai segmen dan mencapai level profit yang mampu melampaui target rata-rata pasar

Tahap 3 (2010)

Shaping the End Game : Bank Mandiri menargetkan diri untuk menjadi bank regional terdepan melalui konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan peluang strategi pertumbuhan non-organik, termasuk memperkuat kinerja anak perusahaan dan akuisisi bank atau perusahaan keuangan lainnya yang dapat memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri.

Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 ini secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial, diantaranya:

  • Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang turun dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun 2010.
  • Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6 Triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.
  • Sejalan dengan transformasi bisnis di atas, Bank Mandiri juga melakukan transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai-nilai budaya untuk menjadi pedoman pegawai dalam berperilaku, yaitu 5 (lima) nilai budaya perusahaan yang disebut “TIPCE” yang dijabarkan menjadi:
    • Kepercayaan (Trust)
    • Integritas (Integrity)
    • Profesionalisme (Professionalism)
    • Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus)
    • dan Kesempurnaan (Excellence).

Program Transformasi Tahap II (2010 - 2014)

Untuk dapat mempertahankan dan terus meningkatkan kinerjanya, Bank Mandiri melaksanakan transformasi lanjutan tahun 2010-2014, yaitu dengan melakukan revitalisasi visinya untuk “Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif”. Dengan visi tersebut, Bank Mandiri mencanangkan untuk mencapai milestone keuangan di tahun 2014, yaitu nilai kapitalisasi pasar mencapai di atas Rp225 triliun dengan pangsa pasar pendapatan mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap menjaga kualitas aset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah 4%.

Pada tahun 2014, Bank Mandiri ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN. Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri mentargetkan untuk dapat masuk dalam jajaran Top 3 di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional. Untuk mewujudkan visi tersebut, transformasi bisnis di Bank Mandiri tahun 2010 akan difokuskan pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:

Wholesale transaction

Memperkuat leadership dengan menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik melayani institusi corporate & commercial di Indonesia.

Retail deposit & payment

Menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail deposit dengan menyediakan pengalaman perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya.

Retail Financing

Meraih posisi terdepan dalam segmen pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit perumahan, personal loan, dan kartu kredit serta menjadi salah satu pemain utama di micro banking.

Indikator keberhasilan transformasi lanjutan 2010-2014 ditunjukkan dengan pencapaian nilai kapitalisasi saham yang mencapai Rp254 triliun, Return on Asset mencapai 3,39%, dan Non Performing Loan sebesar 2,17%. Bank Mandiri telah berhasil mempertahankan predikat sebagai “the best bank in service excellence” selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut dari Marketing Research Indonesia (MRI), dan mempertahankan predikat sebagai “Perusahaan Sangat Terpercaya” selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut dari Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)

Program Transformasi Tahap III (2015 - 2020)

Tantangan yang semakin kompleks dan kebutuhan untuk terus meningkatkan kinerja secara berkesinambungan serta memberikan kualitas layanan terbaik kepada nasabah membuat Bank Mandiri perlu melakukan transformasi bisnis dan pengelolaan organisasi secara berkelanjutan. Untuk itu, Bank Mandiri telah melaksanakan transformasi Tahap III 2015-2020. Visi jangka panjang Bank Mandiri adalah “To be The Best Bank in ASEAN by 2020”, atau menjadi Bank terbaik di ASEAN tahun 2020. Rumusan visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Bank Mandiri bertekad menjadi institusi keuangan terbaik di ASEAN, dalam segi pelayanan, produk, dan imbal hasil kepada pemegang saham, serta manfaat yang diterima oleh masyarakat secara luas. Keunggulan ini dicapai dengan menyediakan layanan jasa dan produk yang terintegrasi, solusi keuangan yang didasari oleh pemahaman sektor industri yang mendalam dengan ditopang kemajuan teknologi, kualitas manusia dan sinergi bisnis hingga ke perusahaan anak.
  • Menjadi kebanggaan negeri dan setiap insan yang bekerja di Bank Mandiri memiliki tanggung jawab yang harus direalisasikan melalui pengelolaan manajemen dan tata kelola perusahaan yang baik.
  • Dengan sasaran mencapai kapitalisasi pasar USD55 miliar dan Return on Equity 23%-27% pada tahun 2020, Bank Mandiri bertekad menjadi ikon perbankan Indonesia di ASEAN.

Untuk mencapai visi tersebut, strategi pertumbuhan Bank Mandiri fokus pada 3 (tiga) area utama sebagai berikut:

  • Memperkuat leadership di segmen wholesale dengan melakukan pendalaman relationship dengan nasabah. Strategi ini bertujuan agar Bank Mandiri dapat meningkatkan share of wallet dan rasio crosssell revenue dari nasabah wholesale Mandiri, melalui penyediaan solusi produk wholesale yang terintegrasi, solusi yang berbasis ekspertis di sektor usaha nasabah, dan berperan aktif mendukung aktivitas nasabah Mandiri yang melakukan ekspansi bisnis ke negara lain dengan penyediaan solusi yang bersifat crossborder.
  • Menjadi Bank pilihan nasabah di segmen retail, dengan akselerasi bisnis di segmen-segmen utama yang menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis Bank Mandiri, yaitu: (-) Di segmen mikro, Bank Mandiri ingin menjadi penantang terkuat di pasar, melalui kemudahan akses nasabah mikro ke jaringan distribusi Bank Mandiri. (-) Di segmen Small Medium Enterprise (SME), Bank Mandiri ingin menjadi Bank Utama pilihan nasabah SME, melalui penetrasi dan akuisisi nasabah yang difokuskan pada sektor-sektor potensial, untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabah SME. (-) Sedangkan di segmen Individual, Bank Mandiri fokus pada membangun kepemimpinan melalui penawaran produk consumer yang lengkap dan berdaya saing, memiliki inovasi untuk memperkuat dominasi di retail payment.
  • Mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada di Bank Mandiri, termasuk dengan Perusahaan Anak. Melalui strategi ini, Bank Mandiri ingin mendorong budaya cross-sell, baik antar unit kerja yang menangani segmen wholesale dan retail, termasuk dengan perusahaan anak, serta mendorong regionalisasi bisnis dan mengoptimalkan jaringan distribusi di wilayah.

Ketiga area fokus tersebut juga didukung dengan penguatan organisasi untuk memberikan solusi layanan terpadu, peningkatan infrastruktur (kantor cabang, IT, operations, risk management) serta penguatan sumber daya manusia.

Corporate Plan Restart (2016 – 2020)

Pada tahun 2016 terjadi perlambatan ekonomi makro dengan salah satu indikatornya di Bank Mandiri adalah peningkatan NPL yang cukup signifikan. Peningkatan NPL tersebut khususnya terjadi pada kualitas kredit di segmen yang selama ini mendominasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri, namun segmen tersebut bukanlah core competency awal Bank Mandiri.

Beranjak dari kondisi tersebut, termasuk juga tidak ingin memperbesar gap market cap, maka dirasakan perlu bagi Bank Mandiri untuk melakukan penyelarasan aspirasi dan visi Bank Mandiri, Corporate Plan 2020 serta kembali ke Core Competency awal yaitu segmen Corporate Banking.

Keberhasilan pengelolaan Perseroan merupakan hasil dari penetapan strategi yang tepat. Melanjutkan Corporate plan Bank Mandiri, Perseroan telah mengeksekusi strategi perusahaan dalam rangka mendukung tercapainya target kinerja operasional dan keuangan sesuai yang telah dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank serta meraih setiap peluang dan potensi bisnis yang ada. Fokus Strategi Bank Mandiri sampai dengan tahun 2020 dituangkan dalam tiga (3) strategi utama sebagai berikut.

1. Accelerate The Growth Segment Strategy

  • Menumbuhkan bisnis consumer banking dan Kredit Serbaguna Mikro (KSM) sebagai new core Bank Mandiri secara agresif sehingga menjadi bank pilihan pertama, khususnya pada middle-income class melalui produk payroll, KPR, personal loans dan autoloans, serta meningkatkan penghimpunan dana murah (CASA).
  • Mendorong pertumbuhan bisnis segmen Small Medium Enterprise (SME) dan mikro secara selektif dengan tetap menjaga kualitas dan mempertahankan market share.

2. Integrate The Group Strategy

  • Memperkuat presence Bank Mandiri di negara ASEAN.
  • Meningkatkan produktivitas jaringan Bank Mandiri melalui business process reengineering dan penerapan data analytics.
  • Mendorong peningkatan kinerja entitas anak melalui sinergi Mandiri Group.

3. Deepen Client Relationship Strategy

  • Mendorong bisnis korporasi yang menjadi kompetensi utama untuk tumbuh lebih agresif dan menjadi yang terbaik di pasar dalam hal pertumbuhan kualitas maupun kehandalan produk-produk transaksional dan treasury.
  • Meningkatkan porsi kontribusi fee based income di segmen korporasi dan komersial.
  • Mengembangkan sector solution, melalui penawaran produk dan solusi keuangan yang spesifik.
  • Mendorong konsolidasi dan penguatan segmen komersial agar tetap tumbuh sejalan dengan pasar.

Selain strategi tersebut di atas, Bank Mandiri juga mempersiapkan enablers atau dukungan strategis lain yang bersifat bankwide untuk dapat mendukung pencapaian target bisnis dan aspirasi utama.

Enabler Strategy

  • Transformasi model layanan melalui digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi, yang ditunjukkan dengan menurunnya tingkat efisiensi rasio.
  • Penataan ulang organisasi agar lebih mencerminkan fokus bisnis dan responsif terhadap kondisi pasar secara aman, cepat, dan produktif.
  • Penyelarasan manajemen risiko untuk menyeimbangkan pertumbuhan dan kualitas.
  • Pengembangan SDM untuk menumbuhkan karakter pemimpin dan entrepreneurship.
  • Mendorong sinergi budaya kerja (values, etos kerja, mindset) dalam Mandiri Group.

Salah satu implementasi strategi dari Corporate Plan adalah penyelarasan organisasi jaringan distribusi. Penyelarasan organisasi merupakan proses lanjutan dari Distributions Network Transformation (DNT), terutama dalam rangka meningkatkan kualitas aset serta fokus bisnis di wilayah. Inisiatif penyelarasan organisasi ini ditujukan pada 2 (dua) hal utama yakni organisasi yang mendorong penguatan risk management and control serta organisasi yang fokus sesuai strategi Corporate Plan Restart 2016-2020. Selain hal tersebut, manajemen juga telah menetapkan target pertumbuhan di beberapa segmen yang menjadi back bone pertumbuhan bisnis Bank Mandiri.

Corporate Plan 2020 - 2024

Terdapat tiga sasaran utama Bank Mandiri di dalam fokus strategi Corporate Plan 2020-2024, yaitu:

1. Menjadi Wholesale Bank Terdepan (Be the Prominent Wholesale Bank, beyond lending)

Meningkatkan kekuatan Bank Mandiri sebagai bank Wholesale untuk go beyond lending, dengan mengakuisisi potensi sumber pendapatan baru (new revenue stream) dari nasabah melalui:

  • Penyediaan solusi beyond lending seperti Structured Finance and Trade melalui kolaborasi dengan entitas anak Bank Mandiri yaitu Mandiri Sekuritas dan Kantor Luar Negeri.
  • Penyempurnaan layanan transaction banking, antara lain cash management, forex, serta trade.
  • Fokus pada penetrasi anchor client dan sektor-sektor yang progresif.
  • Peningkatan kapabilitas Relationship Manager (RM) agar dapat menjadi financial advisor bagi nasabah Bank Mandiri.
  • Penguatan kapabilitas layanan Wholesale Digital Super Platform KOPRA by Mandiri.

2. Mendorong Pertumbuhan Segmen SME & Mikro yang Sehat dan Berkelanjutan (Promote sustainable SME & Micro Growth)

Mendorong Pertumbuhan Segmen SME & Mikro yang Sehat dan Berkelanjutan dengan cara:

  • Memperkuat jaringan SME melalui penguatan kapabilitas Tim Sales dan tools pendukung.
  • Meningkatkan efektivitas penggunaan data analytics melalui Early Warning System (EWS).
  • Streamlining proses bisnis dan perbaikan proses value chain serta penggunaan teknologi dalam proses percepatan akuisisi dan analisis kredit.
  • Meningkatkan kapabilitas cabang melalui layanan one stop solution bagi nasabah.
  • Pembinaan nasabah mikro untuk naik kelas.
  • Melakukan improvement terhadap proses kredit mikro.
  • Memperluas kemitraan dengan Fintech dan memanfaatkan agen branchless banking.

3. Menjadi Modern Digital Bank yang Terbaik

Menjadi Modern Digital Bank yang Terbaik, dengan langkah sebagai berikut:

  • Mendominasi pangsa pasar digital banking dengan fokus pada segmen salaried-employee.
  • Peningkatan penetrasi nasabah payroll dan pertumbuhan CASA retail melalui channel digital.
  • Pengembangan financial superstore app yang mampu melayani kebutuhan nasabah Bank Mandiri.
  • Penguatan kemitraan dengan e-commerce di Indonesia.
  • Pengembangan aplikasi digital Bank Mandiri yang terintegrasi pada back-end core system.
  • Peningkatan kapabilitas layanan digital retail bank.
  • Percepatan migrasi transaksi ke channel digital dan optimalisasi jaringan cabang.

Kinerja Bank Mandiri 2023

  • Aset secara konsolidasi tumbuh sebesar 9,12% YoY mencapai Rp2.174 Triliun.
  • Kredit konsolidasi tumbuh sebesar 16,29% YoY menjadi Rp1.398 Triliun.
  • Dana Pihak Ketiga konsolidasi mencapai Rp1.577 Triliun, atau tumbuh sebesar 5,78% YoY.
  • Laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp55,1 Triliun atau tumbuh 33,7% secara YoY.
  • NPL konsolidasi sebesar 1,19% atau turun sebesar 73 bps YoY dengan rasio coverage NPL mencapai 326,34%.
  • Rasio Net Interest Margin (konsolidasi) mencapai 5,48%.
  • Rasio efisiensi terus menunjukan perbaikan, tercermin dari BOPO yang mencapai 51,88%, atau turun sebesar 5,46 percentage points (%pt) secara YoY.
  • Secara keseluruhan ROE (bank only) mencapai 27,31% atau meningkat 4,69% secara YoY.
  • Terakhir, permodalan bank masih kuat dengan rasio CAR (bank only) berada di angka 21,99%.

Pencapaian Penting Bank Mandiri 2023

  • Bank Mandiri menyelenggarakan mandiri ESG Festival dengan meluncurkan digital carbon insetting, the first pre paid recycle card, dan komitmen NZE Operational 2030.
  • Selama 25 tahun, Bank Mandiri secara konsisten memberikan kontribusi bagi masyarakat Indonesia. Komitmen Bank Mandiri untuk tetap memberikan layanan dan kinerja yang terbaik mendapat apresiasi dari berbagai pihak antara lain LinkedIn Top Companies 2023 sebagai Tempat Kerja Terbaik Untuk Mengembangkan Karir Di Indonesia, Forbes World’s Best Bank 2023 sebagai Bank BUMN Nomor 1 di Indonesia, dan AIBP Innovation Awards 2023 dari ASEAN Innovation Business Platform.
  • Transformasi digital terus dilakukan, hal ini dilakukan dengan peluncuran fitur baru Livin’ Sukha 2.0 yang memberikan pengalaman yang lebih menarik dalam mengakses konten-konten hiburan maupun transaksi lifestyle sehari-hari. Hingga Oktober 2023, Livin’ by Mandiri telah diunduh sebanyak 34 juta kali, dengan nilai transaksinya telah mencapai Rp2.600 triliun atau melonjak 36% secara tahunan.
  • Bank Mandiri juga menghadirkan inovasi baru Kopra beyond borders dalam memenuhi kebutuhan nasabah korporasi di luar negeri. Sehingga akses keuangan digital yang terintegrasi untuk ekosistem nasabah semakin mudah dilakukan. Hingga Agustus 2023, sejumlah 677 transaksi dengan total Rp12,466 Triliun berhasil dikelola Bank Mandiri. Pertumbuhan Kopra by Mandiri juga meningkat 133% year-on-year (yoy) menjadi 146.000 pengguna dalam kurun waktu satu tahun.
  • Bank Mandiri menjadi market leader dalam menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp115 Triliun, atau naik 9.5% year on year (YoY). Hal ini sebagai bentuk nyata penerapan keuangan berkelanjutan oleh Bank Mandiri sekaligus wujud komitmen kami mendukung transisi Indonesia menuju net zero emission (NZE) tahun 2060 dan tercapainya United Nations Sustainable Development Goals (UN SDGs).

Rencana Strategis Tahun 2024

Di tahun 2024, strategi bisnis Bank Mandiri difokuskan pada percepatan pertumbuhan bisnis di seluruh sektor potensial untuk mencapai dominasi di industri perbankan. Untuk itu, dalam menghadapi tantangan, peluang, dan persaingan bisnis, Bank Mandiri telah merumuskan 4 Fokus sebagai strategi 2024 yang merupakan kelanjutan rangkaian penajaman strategi Bank Mandiri, yaitu:

  1. Mengakselerasi pertumbuhan di segmen wholesale untuk mendominasi bisnis nasabah principal dan membuka peluang bagi segmen lain dalam ekosistem turunannya.
  2. Akselerasi pertumbuhan segmen retail melalui pendekatan berbasis ekosistem dengan mengeksekusi seluruh potensi bisnis turunan dari segmen wholesale secara efektif. Selain itu, segmen retail juga akan tumbuh dengan memperhatikan sektor unggulan di masing masing wilayah dengan pemanfaatan digital platform sebagai perluasan channel akuisisi.
  3. Optimalisasi digital platform untuk meningkatkan basis CASA transaksional, sehingga biaya dana dapat dijaga di level yang rendah. Optimalisasi digital platform dilakukan mulai dari akuisisi new customer hingga penambahan fitur unggulan untuk meningkatkan stickiness sehingga dana operasional nasabah di Bank Mandiri terus meningkat.
  4. Meningkatkan sinergi dengan seluruh Perusahaan Anak dengan melakukan alignment strategi Perusahaan Anak terhadap strategi perusahaan induk. Hal ini dilakukan melalui penajaman strategi cross selling maupun streamlining business process dengan memanfaatkan teknologi, serta menjalankan prinsip risk management perusahaan induk secara prudent.

4 Fokus ini menjadi kunci Bank Mandiri dalam melanjutkan pencapaian kinerja yang baik sehingga pertumbuhan bisnis dapat berlangsung secara sustainable. Strategi bisnis Bank Mandiri di tahun 2024 dalam 4 Fokus dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut:

  1. Menjaga pertumbuhan kredit tahun 2024 dengan mendorong pertumbuhan principal pada long-term potential sector, resilient/defensive sectors, dan sector expertise untuk terus meningkatkan market share dan dominasi Bank Mandiri.
  2. Melakukan ekspansi kredit secara hati-hati (prudent) dengan memperhatikan potensi, kapasitas, dan kapabilitas dari setiap segmen untuk menangkap seluruh potensi bisnis turunan dalam ekosistem bisnis nasabah wholesale.
  3. Menjaga kecukupan likuiditas melalui pertumbuhan dana murah yang sustain sehingga cost of fund tetap terjaga rendah melalui peningkatan product holding, optimalisasi transaksi, dan akuisisi nasabah.
  4. Mengoptimalisasi pertumbuhan Fee Based Income sebagai pendorong revenue dengan mendorong pertumbuhan recurring fee dan meningkatkan intensifikasi nasabah eksisting serta fokus pada top player di masing-masing kelompok industri.
  5. Menjaga Coverage Ratio & Cost of Credit tetap di level optimal untuk mengantisipasi penurunan kualitas kredit dengan menjaga coverage ratio.
  6. Effective cost management dengan menurunkan cost of fund serta menjaga cost of credit di level yang rendah agar dapat mencapai return yang optimal.