QRIS
QRIS ID/ENG
Nikmati keuntungan dan kemudahan dengan QRIS Bank Mandiri.
Permudah penerimaan transaksi menggunakan QR Code dari semua aplikasi berbasis QR di Indonesia untuk kemudahan bisnis Anda.
Keuntungan Menjadi Merchant Mandiri QRIS
Produk kami dengan
QRIS Statis
QR Code yang dapat dicetak dalam bentuk sticker, tentcard, lanyard untuk memfasilitasi berbagai transaksi pembayaran yang berbeda
Produk kami dengan
QRIS Dinamis
QR Code yang di-generate melalui menu QRIS pada mesin EDC atau POS anda, dan hanya bisa digunakan untuk satu kali transaksi
Biaya dan Limit Transaksi QRIS
A. Biaya
Merchant Reguler
Jenis Usaha | MDR |
---|---|
Usaha Mikro | 0.3% |
Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar | 0.7% |
Merchant Khusus
Jenis Usaha | MDR |
---|---|
Pendidikan | 0.6% |
SPBU, Badan Layanan Umum, Public Service Obligation | 0.4% |
Goverment to People (contoh: Bansos) | 0.0% |
People To Goverment (contoh: Pajak dan Donasi Sosial) | 0.0% |
B. Limit Transaksi
Nominal untuk setiap transaksi QRIS dibatasi paling banyak sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per transaksi sesuai ketentuan PADG.
FAQ ID/ENG
Frequently Asked Questions (FAQs)
Keuntungan bagi merchant:
Dengan terintegrasinya QR code menjadi Satu QRIS untuk semua, maka proses transaksi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat memangkas waktu antrian.
Keuntungan bagi konsumen:
Konsumen bisa lebih fleksibel dalam memilih aplikasi pembayaran dengan QR code ketika melakukan transaksi. Bayangkan, konsumen yang tadinya dihadapkan dengan QR code dari berbagai penyedia aplikasi sebelum melakukan transaksi pembayaran, sekarang hanya dihadapkan dengan satu QR code yaitu QRIS, tentunya jauh lebih fleksibel kan!
Merchant Presented Mode (MPM)
Metode pembayaran dimana QRIS milik Merchant akan di-scan oleh konsumen menggunakan Livin' by Mandiri atau aplikasi pembayaran lain, caranya:- Buka Livin' by Mandiri
- Pilih QR Bayar
- Scan QRIS milik merchant
- Masukkan Pin Livin’
- Terima notifikasi pembayaran berhasil
Customer Presented Mode (CPM)
Metode pembayaran dimana konsumen generate QRIS melalui Livin' by Mandiri atau aplikasi pembayaran lain untuk kemudian di-scan dengan POS atau Scanner Merchant, caranya:- Buka Livin' by Mandiri
- Pilih QR Bayar, lalu pilih Tampilkan QR
- Masukkan Pin Livin'
- Muncul QR dan arahkan pada POS/ Scanner Merchant
- Terima notifikasi pembayaran berhasil
- QRIS sebagai alternatif penerimaan pembayaran non-tunai dari aplikasi Livin’ by Mandiri maupun berbagai aplikasi perbankan dan/atau fintech lainnya.
- Transaksi tercatat otomatis dan dapat direkap riwayat transaksinya.
- Penurunan risiko rugi karena salah dalam memberikan uang kembalian atau menerima pembayaran dengan uang palsu.
Jenis Merchant | Kategori | % MDR |
---|---|---|
Reguler | Usaha Mikro (UMI) | 0.3% |
Usaha Kecil (UKE), Usaha Menengah (UME) dan Usaha Besar (UBE) | 0.7% | |
Khusus | Pendidikan | 0.6% |
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Badan Layanan Umum (BLU), Public Service Obligation (PSO) | 0.4% | |
Government to People (G2P) seperti Bantuan Sosial (Bansos), People to Government (P2G) antara lain pajak, paspor, dan donasi sosial (nirlaba) | 0% |
Semua jenis metode pembayaran digital memiliki risiko, termasuk pembayaran menggunakan QRIS, yang terbagi atas pembayaran QRIS melalui merchant dan pembayaran dengan menggunakan Aplikasi Livin’ by Mandiri dengan fitur QR Bayar.
Risiko yang melekat pada QRIS di merchant meliputi:
- Risiko Transaksi tidak sesuai:
- Risiko QR yang akan dibayar adalah QR palsu, bukan merupakan QR Merchant tempat bertransaksi, sehingga perlu memastikan bahwa QR tersebut adalah sesuai dengan nama Merchant tempat Nasabah melakukan transaksi pembayaran.
- Risiko pembayaran QR menggunakan QR yang dikirimkan dari entitas penipu sehingga dana yang dibayarkan Nasabah masuk ke rekening penipu.
- Risiko keamanan data:
Risiko memberikan akses ke data pribadi dengan memindai kode QR dari sumber yang tidak aman dan tidak terpercaya, sehingga berpotensi mengakibatkan pelanggaran privasi dari penyalahgunaan pihak yang tidak bertanggung jawab. - Risiko Kegagalan Sistem:
Risiko terjadinya gangguan koneksi atau adanya pemeliharan sistem sehingga menyebabkan transaksi pembayaran gagal. - Risiko Gagal Bayar:
Risiko gagal bayar terjadi apabila Nasabah melakukan transaksi pembayaran lebih dari limit harian atau limit sekali transaksi atau tidak memiliki saldo yang cukup.