Mandiri News Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Maret, 21, 2025 | Daily Economic Review: The Fed mempertahankan suku bunga di level 4,5% di tengah ancaman tarif dan ketidakpastian global

 

Ketidakpastian yang masih tinggi mendorong The Fed mempertahankan suku bunga di level 4,5%. 
Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan Fed Funds Rate (FFR) pada level 4,5% dalam pertemuan Maret 2025, sesuai dengan ekspektasi pasar. Keputusan ini diambil di tengah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi, dengan fokus pada risiko inflasi dan potensi perlambatan pertumbuhan. Ini menjadi pertemuan kedua berturut-turut tanpa perubahan suku bunga, setelah sebelumnya The Fed memangkas suku bunga sebanyak tiga kali sepanjang 2024. 

BI tahan suku bunga acuan sambil mencermati langkah The Fed berikutnya. Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2025 sebagai langkah mitigasi terhadap kebijakan The Fed, yang diperkirakan tidak akan tergesa-gesa menurunkan Fed Funds Rate (FFR)
Kami menilai BI masih memperkirakan hanya satu kali pemangkasan FFR tahun ini, di tengah ketidakpastian global akibat kebijakan tarif impor AS dan perlambatan ekonomi global yang diproyeksikan tumbuh 3,2% pada 2025. BI juga mencermati dampak kebijakan fiskal AS, termasuk defisit anggaran yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yang berpotensi memengaruhi arus modal global.

Indikator pasar Amerika Serikat (AS) secara umum meningkat pasca pengumuman The Fed. 
Kami mencermati penguatan pasar keuangan AS setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuan. Indeks dolar AS (DXY) naik ke level 103,8 seiring dengan penyesuaian ekspektasi inflasi akibat kebijakan tarif impor, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun stabil di level 4,25%. 

Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan bahwa tingginya ketidakpastian dalam perekonomian AS menjadi faktor utama yang menahan penurunan suku bunga oleh The Fed. 
Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%–4,5% pada Maret 2025, sesuai dengan ekspektasi pasar, memperpanjang jeda dalam siklus pemangkasan yang dimulai sejak Januari. Kami melihat kebijakan ini, ditambah dengan kekhawatiran atas kebijakan tarif impor AS, berpotensi memberikan tekanan jangka pendek terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama pada aliran modal, nilai tukar Rupiah, dan imbal hasil obligasi. Pasar akan terus mencermati arah kebijakan moneter The Fed, dengan ekspektasi pemangkasan sebesar 50 basis poin tahun ini, sebagaimana tercermin dalam proyeksi Desember. (azdk)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:

 

Unduh Dokumen Media