Mandiri News Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

April, 29, 2024 | Daily Economic Review: Penyaluran Kredit Baru Terindikasi Melambat Pada Triwulan I-2024

Berdasarkan survei perbankan Bank Indonesia, penyaluran kredit baru pada triwulan I-2024 terindikasi melambat daripada triwulan I- 2023.
Nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada triwulan I-2024 sebesar 60,8%, lebih rendah daripada SBT pada triwulan I-2023 yang tercatat sebesar 63,7%. Perlambatan SBT terjadi pada kredit investasi yakni dari SBT sebesar 54,7% pada triwulan I-2023 menjadi 21,9% pada triwulan I-2024.

Menurut sektor, mayoritas kredit pada triwulan I-2024 terindikasi melambat daripada triwulan I-2023.
Penurunan SBT terdalam terjadi pada kredit perikanan, kredit konstruksi, kredit pertanian, perburuan dan kehutanan, kredit perdagangan besar dan eceran dan kredit badan internasional. Sebaliknya, kredit terindikasi tumbuh tinggi pada triwulan I-2024 terjadi pada kredit Jasa Kemasyarakatan sosial dan budaya, Hiburan & Perorangan Lainnya, kredit Listrik, gas dan air, kredit penyediaan akomodasi dan makanan minuman, dan kredit jasa perorangan yang melayani rumah tangga, dan kredit jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

Penyaluran kredit baru pada triwulan II-2024 diperkirakan juga melambat daripada triwulan I-2024.Hal ini ditunjukkan dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru triwulan II 2024 sebesar 57,6%, sedikit lebih rendah daripada triwulan sebelumnya (SBT 60,8%). Kredit modal kerja menjadi prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan II 2024, kemudian diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi.

Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan penyaluran kredit pada 2024 akan melambat daripada 2023.
Kami memprediksi pertumbuhan kredit pada 2024 sebesar 9,1%, lebih rendah daripada 2023 yang sebesar 10,4%. Faktor resiko yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan kredit pada 2024 adalah resiko tekanan geopolitik yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi global,  tingkat suku bunga yang masih tinggi, dan tingkat inflasi yang masih persisten. (ms)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:

Unduh Dokumen Media