Mandiri News Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

Oktober, 31, 2024 | Daily Economic Review: Piutang Pembiayaan Neto Multifinance Tumbuh 10,18% YoY di bulan Agustus 2024

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan neto perusahaan multifinance tumbuh 10,18% YoY di bulan Agustus 2024.
Piutang pembiayaan perusahaan multifinance tersebut mencapai Rp499,3 triliun di bulan Agustus 2024. Berdasarkan jenis kegiatan usahanya, seluruh komponen piutang pembiayaan mengalami pertumbuhan tinggi, dengan piutang pembiayaan konvensional tumbuh 9,6% YoY. Sebagai rincian, piutang investasi tumbuh 9,57% YoY, piutang modal kerja tumbuh 10,76% YoY, dan piutang multiguna tumbuh 9,05% YoY.

Pertumbuhan piutang pembiayaan ditopang pembiayaan mobil penumpang, sepeda motor, mobil pengangkutan, dan alat berat.
Sebesar 85,8% dari total piutang pembiayaan gross di bulan Agustus 2024 terdiri dari piutang mobil penumpang (45,8%), sepeda motor (20,6%), mobil pengangkutan (11,1%), dan alat berat (8,2%). Dari sisi barang konsumsi, pembiayaan untuk mobil penumpang dan motor masing-masing tumbuh 12,6% YoY dan 12,9% YoY. Dari sisi barang produktif, piutang pembiayaan mobil pengangkutan dan alat berat masing-masing tumbuh 1,2% YoY dan 5,7% YoY.

Jumlah seluruh lembaga pembiayaan turun -2,9% yoy Pada Agustus 2024.
Pada Agustus 2024, total seluruh lembaga pembiayaan ada sebanyak 201 perusahaan, yang terdiri dari 146 perusahaan pembiayaan, 54 perusahaan modal ventura, dan 1 perusahaan pembiayaan infrastruktur. Jumlah ini menurun dari sebelumnya 207 perusahaan pada Agustus 2023 seiring dengan pengetatan persyaratan oleh OJK.

Tim riset Bank Mandiri memperkirakan kinerja perusahaan multifinance akan terus membaik ke depannya.
Faktor pendorong membaiknya aktivitas perusahaan multifinance adalah penurunan tingkat suku bunga dan inflasi, peluang untuk objek pembiayaan mobil listrik yang permintaannya akan meningkat pada 2025 serta pasar mobil dan sepeda motor bekas yang masih besar. Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor penghambat perbaikan kinerja perusahaan multifinance ke depannya. Pertama, turunnya daya beli masyarakat. Kedua, kelangkaan pasokan bahan baku untuk sejumlah kendaraan bermotor akibat konflik Timur Tengah yang berkepanjangan yang berdampak pada pengangkutan. Ketiga, pengetatan syarat multifinance dari peraturan OJK. (ank)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:

Unduh Dokumen Media