Mandiri News Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

Desember, 16, 2024 | Daily Economic Review: Penjualan mobil mengalami penurunan pada November 2024

Penjualan mobil secara wholesale mengalami penurunan sebesar -11,9% year-on-year (yoy) pada bulan November 2024.
Penjualan mobil wholesale tercatat sebesar 74.347 unit, lebih rendah dibandingkan penjualan pada November 2023. Kinerja penjualan ini terkoreksi sebesar -3,9% jika dibandingkan dengan penjualan wholesale pada Oktober 2024. Secara kumulatif Januari-November 2024, penjualan mobil wholesale telah mengalami penurunan -14,7% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Sementara itu, penjualan mobil secara retail juga terkontraksi sebesar -13,4% yoy.
Penjualan mobil secara retail tercatat sebesar 76.053 unit, lebih rendah dari penjualan pada November 2023 yang mencapai 87.773 unit. Kami melihat penurun penjualan mobil secara retail yang sejalan dengan penurunan penjualan secara wholesale utamanya disebabkan oleh pelemahan daya beli masyarakat.

Penjualan mobil 1.500 – 3.000 CC dan EV masing-masing tumbuh sebesar 8,3% dan 187,8% yoy.
Penjualan mobil 1.500-3.000 CC tercatat mencapai 10.182 unit menjadi satu-satunya segmen mobil non-EV yang mengalami pertumbuhan positif pada November 2024. Mobil >3.000 CC mencatatkan kontraksi terdalam sebesar -23,3% disusul oleh mobil <1.500 CC dengan penurunan sebesar -10,9%. Penjualan mobil EV pada bulan November didominasi oleh BEV sebesar 7,5% dan HEV sebesar 7,0%.

Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan penjualan mobil pada tahun 2024 mencapai 858.000 unit.
Perkiraan ini sedikit lebih tinggi dari target yang ditetapkan oleh Gaikindo yang sebesar 850.000 unit. Kami melihat, tren penjualan pada bulan Desember pada beberapa tahun terakhir yang selalu meningkat menjadi katalis positif yang dapat mendorong penjualan mobil melebihi target Gaikindo. Ke depan, kami melihat bahwa terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menghambat penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2025, di antaranya adalah peningkatkan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% serta opsen pajak (pajak tambahan untuk daerah) mencapai 66% yang dikenakan ke Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). Pengenaan pajak yang semakin agresif dinilai akan menyebabkan penyusutan angka penjualan mobil. (an)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:

Unduh Dokumen Media