FAQ ESG

ESG atau Environmental, Social, and Governance (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola)

Apa itu ESG?

ESG atau Environmental, Social, and Governance (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) adalah konsep yang semakin menjadi perhatian bagi organisasi di seluruh dunia. Konsep ini memperhatikan bagaimana perusahaan dapat menyeimbangkan keuntungan bisnis dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta memastikan tata kelola yang baik.
ESG mencakup tiga dimensi yang saling terkait:
  • Lingkungan: memperhitungkan dampak perusahaan terhadap lingkungan dan upaya untuk mengurangi dampak tersebut, seperti penggunaan energi bersih, pengurangan limbah dan emisi gas rumah kaca, dan konservasi sumber daya alam.
  • Sosial: mencakup interaksi perusahaan dengan masyarakat, termasuk hak asasi manusia, kondisi kerja, diversitas dan inklusivitas, keterlibatan masyarakat, dan kesehatan dan keselamatan kerja.
  • Tata kelola: mencakup kebijakan dan praktik perusahaan dalam hal manajemen risiko, transparansi, akuntabilitas, dan integritas.
Karena hal tersebut, ESG telah menjadi penting dalam dunia bisnis global, Organisasi seperti Global Reporting Initiative (GRI) dan Sustainability Accounting Standards Board (SASB) telah mengembangkan standar pelaporan ESG untuk membantu perusahaan dalam pelaporan dampak sosial dan lingkungan mereka. Menurut survei yang dilakukan oleh McKinsey pada tahun 2020, perusahaan yang berfokus pada ESG memiliki kinerja finansial yang lebih baik daripada perusahaan yang tidak memperhatikan ESG. Sumber:https://www.mckinsey.com/business-functions/sustainability/our-insights/sustainabilitys-strategic-worth-mckinsey-global-survey-results#

Bagaimana penerapan ESG di Indonesia?

Pentingnya penerapan ESG juga digambarkan dengan keseriusan Pemerintah dan Regulator dalam berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan. Kebijakan tersebut antara lain:
  • UU No.16/2016 Pengesahan Paris Agreement
  • Perpres 59/2017 Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
  • POJK 51/2017 Keuangan Berkelanjutan & Taksonomi Hijau
  • Roadmap Transisi Energi & RUPTL PLN
  • Percepatan Program KBLBB (Electric Vehicle)
  • UU No.7/2021 & RUU PPSK: Carbon Tax & Carbon Trading

Apa itu sustainability?

Sustainability adalah usaha guna mencegah penipisan sumber daya alam atau fisik, sehingga mereka akan tetap tersedia untuk jangka panjang. Dalam kaitannya dengan bisnis maka sustainablity adalah kemampuan dari sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis dan meningkatkan nilai jangka panjang bagi pemiliknya (pemegang saham), lalu mengintegrasikan ekonomi, lingkungan, sosial ke dalam strategi bisnisnya.

Siapa saja yang seharusnya terlibat dalam ESG?

Setiap pihak terlibat, baik dari bagian bisnis, supporting, dan operasional. Setiap orang dapat memberikan dampak yang berarti untuk bisnis yang berkelanjutan dan memperhatikan faktor ESG dalam kegiatan bisnisnya. Pihak manajemen dapat merancang strategi dan seluruh fungsi perusahaan dapat melaksanakan strategi yang telah ditetapkan.

Mengapa ESG penting bagi perusahaan?

ESG penting karna membantu perusahaan untuk dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat namun tetap mampu menjawab kebutuhan investor, mengelola resiko finansial, menekan cost & waste, dan mencapai tujuan bisnisnya. Selain itu juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan, mengurangi resiko, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dan meningkatkan nilai jangka panjang.

Apakah Bank Mandiri memperhatikan ESG dalam bisnisnya?

Tentu saja. Detail lebih lanjut mengenai pelaksanaan ESG oleh Bank Mandiri dapat ditemukan dalam Sustainability Report dalam website Bank Mandiri (https://bankmandiri.co.id/en/esg-report) atau explore di https://bankmandiri.co.id/en/sustainability.

Apa saja pilar ESG yang ditetapkan oleh Bank Mandiri?

a. Sustainable bank
Bank yang berupaya untuk mempertahankan kondisi kegiatan usaha agar bernilai jangka panjang dengan memastikan penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Bank tidak hanya fokus pada profit namun juga memperhatikan aspek lingkungan dan sosialnya dalam strategi bisnisnya.

Bank Mandiri melakukan upaya terkait penyaluran pembiayaan keuangan keberlanjutan (khususnya pembiyaan untuk energi baru terbarukan (EBT) serta pembiayaan transportasi ramah lingkungan), obligasi berkelanjutan, pengembangan aset produk berkelanjutan di segmen ritel seperti pembiayaan ritel kredit kendaraan bermotor (KKB) listrik, program kartu kredit dan kredit serbaguna mikro untuk pemasangan solar panel. Selain itu juga Bank Mandiri pun mendorong peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) dengan mengikuti dan menyelenggarakan berbagai workshop, focus group discussion (FGD), serta benchmarking dengan fokus pada sektor minyak kelapa sawit berkelanjutan, EBT, serta konstruksi berkelanjutan.

b. Sustainable operation
Bank Mandiri secara aktif berusaha mengurangi emisi karbon yang berdampak pada pemanasan global, Bank Mandiri mendorong penerapan operasional yang ramah lingkungan melalui pengelolaan gedung yang hemat energi listrik dan air tanah, pemasangan panel surya, dan penambahan luas lahan hijau. Super platform Kopra dan super app Livin’ juga membantu untuk mengurangi mobilitas fisik nasabah. Bank Mandiri pun mengupayakan kesetaraan kesempatan kerja bagi wanita dan generasi milenial.

c. Sustainable CSR
Selaras dengan upaya akselerasi ekosistem bisnis yang berkelanjutan, Bank Mandiri menginisiasi beberapa program tanggung jawab sosial korporasi (corporate social responsibility/CSR) dan program yang ditujukan untuk memperluas inklusi keuangan.

Bantuan alat medis, vitamin, dan sembako bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 senilai Rp28 miliar dalam bentuk sembako, alat medis, dan vitamin. Meningkatkan kapasitas UMKM melalui workshop digital marketing, mendorong kapasitas produksi petani melalui pembentukan Rice Milling Unit (RMU), menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) petani yang berkontribusi meningkatkan pendapatan petani. Selain itu jug memberdayakan ibu rumah tangga dan petani melalui penyaluran kredit partnership dengan fintech.

Info Lebih Lanjut

Mandiri Call 14000