Press Detail
Press Release Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Monday, 17 February 2025
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Februari, 17, 2025 | Daily Economic Review: Kenaikan Harga Properti Residensial Melambat pada Triwulan-IV 2024
Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjukkan bahwa kenaikan harga properti residensial melambat pada 4Q24.
Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada 4Q24 yang hanya tumbuh 1,39% yoy, melambat dibandingkan dibandingkan periode 3Q24 (1,46% yoy).
Secara spasial, pertumbuhan IHPR yang melambat terjadi di 10 dari 18 kota yang disurvei.
Perlambatan pertumbuhan terbesar terjadi di Kota Pontianak yang tumbuh 2,82% yoy (vs 3,34% yoy pada 3Q24) dan Kota Banjarmasin yang tumbuh 1,29% yoy (vs 1,54% yoy pada 3Q24). Wilayah Jabodebek dan Banten menjadi salah satu dari 10 kota yang mengalami kenaikan harga yang melambat di mana pada 4Q24 hanya tumbuh 1,15% yoy (vs 1,32% pada 3Q24).
Penjualan properti residensial mengalami penurunan pada 4Q24.
Penjualan properti residensial mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar -15,09% (yoy), melanjutkan kontraksi yang lebih dalam dari triwulan sebelumnya yang sebesar -14% yoy. Kontraksi terdalam terjadi pada penjualan rumah tipe kecil sebesar -23,70% yoy dan rumah tipe menengah sebesar -16,61%. Sementara itu, penjualan rumah tipe besar mengalami penguatan pertumbuhan penjualan menjadi 20,44% yoy (vs 6,83% yoy pada 3Q24).
Kami memperkirakan sektor properti akan membaik pada 2025.
Berbagai kebijakan sektor properti akan menjadi katalis positif di 2025, antara lain (1) perpanjangan kebijakan PPN DTP sektor properti s.d Juni 2025, (2) perpanjangan kebijakan relaksasi LTV s.d Des 2025, (3) implementasi program 3 juta rumah, dan (4) rencana perubahan skema pendanaan KPR FLPP dengan komposisi ditanggung pemerintah dan perbankan dari 75%:25% menjadi 50%:50%. Namun demikian, terdapat beberapa faktor risiko yang tetap perlu diwaspadai seperti kenaikan harga bahan bangunan, daya beli masyarakat yang relatif melemah, dan outlook suku bunga the Fed yang cenderung lebih defensif. (jbm)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: