Press Detail
Press Release Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Friday, 11 April 2025
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
April, 11, 2025 | Daily Economic Review: Tingkat Penghunian Kamar Hotel Menurun pada Februari 2025
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang secara nasional mencapai 47,21% pada Februari 2025.
TPK hotel bintang tersebut menurun 2,24 poin dibandingkan Februari 2024 sebesar 49,45% dan menurun 1,17 poin dibandingkan Januari 2025 sebesar 48,38%. Demikian pula TPK hotel non bintang yang turun lebih dalam pada Februari 2025 menjadi sebesar 23,17% (vs. Februari 2024 sebesar 26,27% dan Januari 2025 sebesar 24,39%). Salah satu penyebab penurunan TPK hotel adalah kebijakan efisiensi anggaran 2025 yang memotong anggaran perjalanan dinas dan kegiatan seremonial masing-masing sebesar 53,9% dan 56,9% dari pagu awal APBN 2025.
Menurut provinsi, TPK hotel bintang tertinggi terjadi di Provinsi Jakarta sebesar 59,07% pada Februari 2025.
Kemudian diikuti oleh Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur masing-masing sebesar 53,29% dan 52,78%. Kenaikan TPK hotel bintang di Jakarta juga merupakan kedua tertinggi setelah Papua Pegunungan yakni naik sebesar 7,99 poin dibandingkan Februari 2024. Sebaliknya, TPK hotel bintang terendah terjadi di Provinsi Papua Barat tercatat 23,00%, Kep. Bangka Belitung sebesar 22,33%, dan Sulawesi Barat sebesar 20,86%.
Ke depan, tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan TPK hotel bintang sebesar 59,92% pada tahun 2025.
Katalis positif yang mendorong sektor pariwisata pada 2025 adalah (1) sektor pariwisata menjadi salah satu sektor fokus pemerintah, seperti daerah pariwisata superprioritas, desa wisata, dan daerah-daerah yang menjadi tempat event-event internasional (2) minat masyarakat untuk traveling mulai kembali meningkat setelah pandemi berakhir. Akan tetapi, faktor risiko yang dapat menahan sektor pariwisata ke depan yaitu (1) kondisi ketidakpastian geopolitik akibat kebijakan tarif Trump dan perang dagang, konflik di Timur Tengah dan Ukraina, yang dapat menahan daya beli masyarakat, (2) kebijakan efisiensi yang memangkas anggaran perjalanan dinas dan (3) fluktuasi harga tiket pesawat mempengaruhi minat traveling. Lebih jauh, TPK hotel bintang 3,4,5 diperkirakan sebesar 56,32%, berada di atas TPK hotel bintang 1 & 2 yang sebesar 63,52% karena hotel bintang 3,4,5 masih menjadi favorit penginapan wisatawan. (ms)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: