Press Detail
Press Release Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Tuesday, 22 April 2025
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
April, 22, 2025 | Daily Economic Review: Neraca Perdagangan Indonesia Mencatat Surplus yang Lebih Tinggi pada Maret 2025
Pada Maret 2025, ekspor Indonesia mencapai USD23,25 miliar, tumbuh 3,16% secara tahunan (yoy) atau naik 5,95% secara bulanan (mom).
Kinerja ekspor didorong oleh ekspor nonmigas sebesar USD21,80 miliar yang naik 2,56% yoy atau 4,71% mom, serta ekspor migas sebesar USD1,45 miliar yang mencatat pertumbuhan 13,05% yoy atau naik 28,81% mom. Berdasarkan negara tujuan utama, ekspor ke Tiongkok naik 21,5% mom, diikuti oleh ekspor ke Amerika Serikat (AS) yang meningkat 11,9% mom, sementara ekspor ke India dan kawasan ASEAN mengalami penurunan secara bulanan. Secara kumulatif, total ekspor Indonesia pada kuartal I-2025 mencapai USD66,62 miliar, tumbuh 6,93% yoy, ditopang oleh pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 7,84% yoy, sementara ekspor migas turun 6,72% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor Indonesia pada Maret 2025 tercatat sebesar USD18,92 miliar, naik 0,38% mom atau 5,34% yoy.
Komoditas utama yang mendorong impor adalah mesin dan peralatan mekanis yang naik 8,66% mom dan 17,56% yoy. Sebaliknya, impor besi dan baja mengalami penurunan tajam sebesar 14,20% mom atau 16,00% yoy. Secara kumulatif, total impor Indonesia selama kuartal I-2025 mencapai USD55,71 miliar, meningkat 1,47% yoy, dengan pertumbuhan utama dari sektor nonmigas (2,91% yoy), sementara sektor migas masih terkontraksi 5,85% yoy.
Neraca perdagangan mencatat surplus USD4,33 miliar pada Maret 2025.
Surplus perdagangan ini ditopang oleh surplus neraca dagang dengan Amerika Serikat yang meningkat menjadi USD1,98 miliar, serta penurunan defisit perdagangan dengan Tiongkok yang menyempit menjadi USD1,11 miliar dari USD1,76 miliar pada bulan sebelumnya. Secara kumulatif, surplus perdagangan selama kuartal I-2025 mencapai USD10,92 miliar, lebih tinggi dari USD7,41 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri memperkirakan defisit transaksi berjalan Indonesia akan melebar menjadi 1,1%–1,3% terhadap PDB pada 2025.
Pelebaran ini diperkirakan dipicu oleh ketidakpastian global akibat kebijakan tarif Presiden Trump yang menekan harga komoditas ekspor utama Indonesia seperti batubara dan CPO. Namun, kuatnya permintaan dari Tiongkok dan AS, serta terbatasnya impor barang konsumsi akibat lemahnya daya beli domestik, masih mendukung surplus perdagangan. Ke depan, arah tren penurunan suku bunga global dan dinamika nilai tukar rupiah akan sangat menentukan kinerja perdagangan Indonesia. (azdk)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: