news-detail
Mandiri News Detail Portlet
Inflasi Oktober 2019 Tetap Terjaga

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
November, 4, 2019 | Daily Economic Review: Inflasi Oktober 2019 Tetap Terjaga
Inflasi Oktober 2019 tercatat sebesar 0,02% mom (vs deflasi September 2019 sebesar 0,27% mom).
Tingkat inflasi tersebut lebih rendah dari perkiraan tim riset ekonomi Bank Mandiri yang sebesar 0,11% mom dan konsensus pasar yang sebesar 0,17% mom. Inflasi Oktober 2019 terjadi karena kenaikan harga pada sebagian besar kelompok bahan makanan dan makanan jadi seperti daging ayam, bawang merah, beras, mie, dan rokok kretek filter. Tingkat inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,45% mom),
Secara tahunan inflasi Oktober 2019 mengalami penurunan dari 3,39% yoy pada bulan sebelumnya menjadi 3,13% yoy.
Inflasi tahunan terutama didorong oleh kenaikan harga-harga kelompok sandang (5,16% yoy) dan kelompok bahan makanan (4,84% yoy). Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Oktober) 2019 sebesar 2,22% ytd, stabil jika dibandingkan dengan inflasi Januari-Oktober 2018. Secara regional, dari 82 kota IHK yang disurvei, 43 kota mengalami inflasi dan 39 kota mengalami deflasi.
Menurut kelompok komponen, tingkat inflasi inti pada Oktober 2019 tercatat sebesar 0,17% mom atau 3,20% yoy.
Secara tahunan, inflasi inti Oktober 2019 tersebut lebih rendah daripada inflasi inti September 2019 yang sebesar 3,32% yoy. Sementara itu, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,03% mom dan komponen yang harganya bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,47% mom. Komponen energi pada Oktober 2019 mengalami inflasi sebesar 0,06% mom.
Secara umum, inflasi diperkirakan akan tetap terjaga hingga akhir tahun.
Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan laju inflasi akan mencapai 3,41% pada akhir tahun 2019. Nilai tersebut masih berada pada rentang target BI tahun ini yang sebesar 3,5±1%. Kami juga melihat bahwa laju inflasi yang terjaga pada level rendah dan meningkatnya risiko perlambatan ekonomi memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunga kebijakan sekali lagi tahun ini sebanyak 25 bps menjadi 4,75%. Sementara itu, perekonomian Indonesia tahun ini kami perkirakan tumbuh sebesar 5,06%, relatif melambat jika dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 5,17%. (nkd)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Download Document Media