Mandiri News Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

Oktober, 1, 2024 | Daily Economic Review: R&I mengafirmasi Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat BBB+

Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia mendapatkan peringkat BBB+ dengan outlook positif dari Rating and Investment Information, Inc. (R&I).
Peringkat ini, yang berada dua tingkat di atas status investment grade, memberikan pengakuan atas kinerja ekonomi Indonesia yang solid, dengan fundamental yang kuat, serta ketahanan eksternal yang terjaga.

Afirmasi peringkat juga mencerminkan kuatnya kepercayaan internasional terhadap makroekonomi Indonesia yang stabil, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global di paruh pertama 2024.
Prospek jangka menengah Indonesia dipandang positif, dengan ekonomi yang diperkirakan tetap tumbuh kuat sekitar 5%, sebagaimana yang diproyeksikan oleh Bank Indonesia di kisaran 4,7% hingga 5,5%. Selain itu, inflasi diperkirakan tetap terkendali, didukung oleh kebijakan moneter yang akomodatif dan sinergi yang efektif antara Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas harga melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).

Dalam hal ketahanan eksternal, defisit transaksi berjalan diperkirakan tetap rendah, sekitar 1,5% dari PDB, mencerminkan kemampuan Indonesia untuk mempertahankan posisi neraca pembayaran yang sehat.
Dari perspektif fiskal, Pemerintah berkomitmen untuk menjaga disiplin fiskal dengan mempertahankan defisit fiskal di bawah 3% dari PDB. Komitmen ini mencerminkan keinginan kuat Pemerintah untuk menjaga stabilitas fiskal di awal Pemerintahan baru, yang menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga daya tarik investor asing terhadap Indonesia.

Rasio utang Indonesia saat ini masih berada dalam level yang terkendali dan relatif rendah dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.
Indonesia memiliki rasio utang yang cukup moderat, di kisaran 39% dari PDB pada tahun 2023, jauh di bawah ambang batas yang dianggap berisiko secara internasional sebesar 60% dari PDB. Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga rasio utang di level yang sehat melalui kebijakan fiskal yang disiplin dan fokus pada pengelolaan utang yang berkelanjutan. (aph)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:

Download Document Media