Mandiri News Detail Portlet

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW

DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri

November, 13, 2024 | Daily Economic Review: Realisasi Bansos dan Subsidi Terakselerasi Pada September 2024

Realisasi bantuan sosial (bansos) pada September 2024 tercatat sebesar Rp111,56 triliun, sementara subsidi terealisasi sebesar Rp181,83 triliun.
Realisasi belanja bansos mencapai 73,26% dari pagu anggaran atau meningkat 6,67% (yoy). Sementara itu, realisasi belanja subsidi mencapai 63,58% dari pagu atau naik 21,95% (yoy), yang didorong oleh kenaikan realisasi subsidi energi. Secara kumulatif, realisasi bansos dan subsidi tercatat naik Rp50,53 triliun dari realisasi bulan lalu yang sebesar Rp242,87 triliun atau meningkat 20,8% mom.

Kenaikan realisasi bansos didorong oleh peningkatan realisasi PIP, KIPK, PKH, dan Kartu Sembako.
Realisasi belanja bansos naik Rp15,7 triliun dari bulan sebelumnya atau 16,3% (mom) yang dimanfaatkan untuk; (1) penyaluran bantuan PKH bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), (2) penyaluran bantuan program kartu sembako bagi 18,7 juta KPM, (3) penyaluran bantuan iuran bagi 96,6 juta peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), (4) penyaluran bantuan PIP bagi 13,0 juta siswa dan bantuan KIPK bagi 875,2 ribu mahasiswa, dan (5) pelaksanaan tanggap darurat bencana oleh BNPB.

Realisasi belanja subsidi meningkat didorong oleh peningkatan realisasi subsidi energi.
Realisasi belanja subsidi sampai dengan akhir September 2024 mencapai Rp181,83 triliun, meningkat Rp34,86 triliun atau 19,2% (mom). Realisasi belanja subsidi energi mencapai Rp125,68 triliun yang naik 21,95% (yoy). Sementara itu, realisasi subsidi nonenergi tercatat Rp56,15 triliun atau tumbuh 4,17% (yoy).

Kenaikan subsidi menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menjaga defisit fiskal.
Distribusi bansos dan subsidi energi pada bulan September 2024 kenaikannya cukup signifikan dengan pagu yang tersisa kurang dari 30%, sementara di sisi lain ada tantangan fiskal yang perlu dicermati. Pemerintah Indonesia perlu menyalurkan subsidi dengan tetap terukur dan hati-hati sehingga manfaatnya tersampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Penyaluran bansos yang efektif dan berdampak adalah tantangan yang masih terus dihadapi oleh pemerintah di tengah keterbatasan fiskal. Oleh karenanya, pemerintah perlu terus memperbaiki kualitas Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai basis penyaluran bantuan. (apw)

Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:

Download Document Media