News Detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Desember, 4, 2024 | Daily Economic Review: Kunjungan Wisatawan Mancanegara Meningkat 22,0% yoy Pada Oktober 2024
Badan Pusat Statistik mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia pada Oktober 2024 sebesar 1,19 juta kunjungan.
Secara tahunan, jumlah kunjungan tersebut meningkat sebesar 22,0% dibandingkan Oktober 2023, namun secara bulanan mengalami penurunan sebesar -6,7% dibandingkan September 2024. Jumlah kunjungan wisman di Indonesia sejak masa pandemi Covid-19 menunjukkan tren yang meningkat, menunjukkan bahwa pemulihan sektor pariwisata masih terus berlangsung. Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama Oktober 2024 didominasi oleh wisman berkebangsaan Malaysia (16,3%), diikuti Australia (12,6%), Singapura (8,9%), dan Tiongkok (8,0%).
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang nasional pada Oktober 2024 mencapai 55,7%, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 54,68%.
TPK hotel bintang tertinggi tercatat di Provinsi Kalimantan Timur (72,7%), diikuti Papua Selatan (67,4%), dan Bali (64,4%). Sementara itu, TPK hotel bintang terendah tercatat di Kepulauan Bangka Belitung (34,8%), Papua Pegunungan (33,3%), dan Papua Barat (32,8%).
Berdasarkan klasifikasi kelas bintang hotel, hotel bintang 4 mencatat TPK tertinggi, yaitu sebesar 61,7%.
TPK tertinggi selanjutnya pada hotel bintang 5 (59,9%), hotel bintang 3 (53,7%), hotel bintang 2 (50,1%) dan hotel bintang 1 (34,8%). Rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Indonesia pada Oktober 2024 mencapai 1,64 malam, relatif stabil dibandingkan September 2024 maupun Oktober 2023 yang sebesar 1,63 malam.
Tim riset ekonomi memperkirakan kunjungan wisman pada tahun 2024 akan mencapai 14,7 juta kunjungan atau tumbuh 25,5%.
Sektor pariwisata masih akan tumbuh sejalan dengan jumlah kunjungan wisatawan yang semakin meningkat pada tahun 2024. Periode liburan akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru 2025, akan menjadi momentum positif bagi sektor pariwisata. Namun demikian, kami melihat masih terdapat beberapa faktor risiko ke depan yang dapat menahan pertumbuhan kunjungan wisatawan dan sektor pariwisata, di antaranya kondisi ketidakpastian ekonomi global yang akan mempengaruhi daya beli masyarakat, fluktuasi harga tiket pesawat yang dapat mempengaruhi minat traveling, risiko bencana alam di beberapa daerah tujuan wisata, dan ketidakpastian geopolitik akibat perang di Timur Tengah dan Ukraina-Russia. (nkd)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Download Document Media