News Detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Desember, 6, 2024 | Daily Economic Review: Posisi Kewajiban Neto Investasi Internasional Indonesia Meningkat pada 3Q24
Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada 3Q24 mencatat kewajiban neto sebesar USD274,0 miliar atau naik 9,7% qtq dibandingkan dengan kewajiban neto pada 2Q24 sebesar USD249,8 miliar.
Kewajiban neto investasi adalah perbandingan antara kewajiban investasi yang harus dikembalikan Indonesia dengan aset investasi Indonesia yang ada di luar negeri. Kewajiban neto investasi setara dengan 20% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan posisi kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui kenaikan posisi Aset Financial Luar Negeri (AFLN).
Posisi KFLN Indonesia naik sebesar 6,8% qtq menjadi USD792,2 miliar pada 3Q24 dibandingkan pada akhir 2Q24 yang sebesar USD742,0 miliar.
Kenaikan tersebut seiring dengan peningkatan aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan portofolio yang meningkat selama 3Q24, sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik didukung oleh prospek penurunan arah suku bunga sepanjang 3Q24.
Posisi AFLN Indonesia pada 3Q24 juga meningkat, terutama didorong oleh kenaikan cadangan devisa.
Posisi AFLN akhir 3Q24 tercatat sebesar USD518,2 miliar atau naik 5,3% qtq. Seluruh komponen AFLN mengalami peningkatan posisi, dengan peningkatan terbesar pada aset cadangan devisa, diikuti oleh investasi lainnya, investasi portfolio dan derivatif finansial. Sebagai tambahan informasi, selain dikontribusikan oleh peningkatan penempatan aset, kenaikan posisi AFLN juga disebabkan oleh pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Tim riset ekonomi Bank Mandiri melihat Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor asing.
Hal tersebut tercermin dari struktur kewajiban PII Indonesia yang didominasi oleh instrumen berjangka panjang, terutama dalam bentuk investasi langsung. Realisasi investasi langsung (FDI) masih meningkat, terlihat dari posisi pada 3Q24 yang sebesar IDR232,7 triliun (vs IDR196,2 triliun pada 3Q23). Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk terus meningkatkan hilirisasi industri dalam rangka meningkatkan rantai pasok dalam negeri dan nilai tambah ekspor. Berdasarkan proyeksi kami, Indonesia tetap tangguh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang tidak menentu. Ketahanan eksternal tetap solid dengan perkiraan cadangan devisa masih akan mencapai sekitar USD140 - 150 miliar pada akhir tahun 2024. (aph)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Download Document Media