news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Januari, 23, 2025 | Daily Economic Review: Survei Perbankan BI Mengindikasikan Pertumbuhan Penyaluran Kredit Meningkat Pada 1Q25
Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru yang meningkat pada 4Q24.
Hal tersebut tercermin pada nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru 4Q24 yang sebesar 97,9%, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 80,6%. Menurut jenis penggunaan, peningkatan pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada kredit modal kerja (SBT 91,7% 4Q24 vs. 72,5% 3Q24) dan kredit investasi (SBT 88,5% vs 77,1% 3Q24). Sementara itu, kredit konsumsi terindikasi lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya (SBT 62,9% 4Q24 vs. 84,3% 3Q24).
Penyaluran kredit baru pada 1Q25 diprakirakan tetap kuat meskipun lebih rendah dari kuartal sebelumnya.
Hal tersebut terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru 1Q25 yang sebesar 82,3%, lebih rendah dibandingkan SBT 97,9% pada 4Q24. Seperti periode-periode sebelumnya, kredit modal kerja masih menjadi prioritas utama responden (bank umum) dalam penyaluran kredit baru pada 1Q25, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi. Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran KPR/KPA masih menjadi prioritas utama, diikuti kredit multiguna dan kendaraan bermotor (KKB).
Kebijakan penyaluran kredit pada 1Q25 diprakirakan sama ketat dibandingkan 4Q24.
Berdasarkan jenis kredit, standar penyaluran kredit yang diprakirakan lebih ketat terjadi pada jenis kredit investasi, sementara jenis kredit lainnya terindikasi tidak lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan aspek kebijakannya, penyaluran kredit yang diprakirakan lebih ketat mencakup plafon kredit, suku bunga kredit, dan premi kredit berisiko.
Tim riset ekonomi Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2025 sebesar 10.47% yoy.
Faktor pendorongnya yaitu pertumbuhan ekonomi yang stabil, pemulihan sektor-sektor ekonomi, dukungan kebijakan BI (insentif likuiditas) dan prospek penurunan suku bunga. Dukungan juga dapat datang dari implementasi program pemerintah baru. Namun demikian, ke depan masih terdapat potensi gejolak pasar yang dapat menimbulkan tantangan bagi perekonomian dan juga likuiditas perbankan. Kebijakan fiskal AS yang ekspansif, dan kebijakan Trump 2.0 akan meningkatkan kekhawatiran terhadap inflasi dan mengurangi prospek penurunan suku bunga ke depan. (hef)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini
Download Document Media