news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Januari, 24, 2025 | Daily Economic Review: Uang Beredar (M2) Tumbuh Melambat pada Desember 2024
Posisi uang beredar (M2) tumbuh sebesar 4,4% yoy atau senilai Rp9.210,8 triliun pada Desember 2024.
Pertumbuhan ini lebih lambat dari bulan sebelumnya, yang tumbuh 6,5% year-on-year (yoy) pada November 2024. Perkembangan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi yang masing-masing tumbuh sebesar 5,8% yoy dan 0,3% yoy pada Desember 2024.
Pertumbuhan uang beredar (M2) pada Desember 2024 dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat.
Bank Indonesia mencatatan penyaluran kredit tumbuh sebesar 9,1% yoy (vs. 10,1% yoy pada November 2024) atau tercatat Rp7.687,7 triliun pada Desember 2024. Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat mengalami kontraksi sebesar -17,4% yoy (vs. 1,1% pada November 2024) menjadi Rp750,4 triliun. Sementara aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 0,8% yoy menjadi Rp1.982,7 triliun.
Pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh perbankan tetap kuat pada Desember 2024.
Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan penyaluran kredit pada Desember 2024 didorong oleh Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK). KI mencatatkan pertumbuhan terbesar dengan 12,4% yoy atau berada di posisi Rp2.076,7 triliun. Pertumbuhan KI bersumber dari sektor listrik, gas, dan air bersih. KMK tercatat sebesar Rp3.415,9 triliun atau tumbuh sebesar 6,8% yoy. Sedangkan KK tercatat sebesar Rp2.195,1 triliun atau tumbuh sebesar 9,8% yoy.
Tim Riset Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit nasional pada tahun 2025 sebesar 10,5% yoy.
Hal ini didorong oleh penurunan suku bunga yang dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan kredit. Peningkatan kredit ini juga dinilai dapat menjadi salah satu katalis pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada tahun 2025. Namun, perlu perhatian lebih lanjut untuk menjaga kualitas penyaluran kredit dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi domestik serta ketidakpastian perekonomian global yang masih berlanjut. Hal ini dilakukan guna menjaga risiko kredit dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan di Indonesia. (an)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini:
Download Document Media