news-detail
Mandiri News Detail Portlet
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW

ECONOMIC REVIEW
DAILY ECONOMIC AND MARKET REVIEW
Office of Chief Economist, PT Bank Mandiri
Februari, 05, 2025 | Daily Economic Review: Pariwisata Indonesia Menunjukkan Perkembangan Yang Positif
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) menunjukkan peningkatan pada Des-24.
Badan Pusat Statistik mencatat, kunjungan wisman Indonesia pada Des-24 sebesar 1,24 juta kunjungan. Secara bulanan, jumlah kunjungan tersebut meningkat sebesar 13,95% dibandingkan Nov-24, dan secara tahunan meningkat sebesar 8,72% dibandingkan Des-23. Jumlah kunjungan wisman di Indonesia terus menunjukkan pemulihan sejak masa pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama Des-24 didominasi oleh wisman berkebangsaan Malaysia (17,76%), Singapura (14,11%), dan Australia (11,92%).
Perkembangan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) turut membaik.
Perkembangan jumlah perjalanan wisnus Indonesia sepanjang tahun 2024 menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan tahun 2023. Jumlah perjalanan wisnus pada tahun 2024 tercatat sebesar 1,02 miliar perjalanan, meningkat 21,61% dibandingkan tahun 2023 (atau sekitar 839,67 juta perjalanan). Sementara pada Des-24 saja, perjalanan wisnus tercatat sebesar 101,08 juta perjalanan, naik 25,40% mom dan naik 11,63% yoy.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Indonesia pada Des-24 meningkat.
Sejalan dengan kunjungan wisman dan perjalanan wisnus yang membaik, TPK hotel di Indonesia naik 2,84 poin mom menjadi 45,45%. TPK hotel bintang mencapai 58,06%, sementara TPK hotel nonbintang mencapai sebesar 28,96% pada Des-24.
Tim riset ekonomi memperkirakan kunjungan wisman pada tahun 2025 akan mencapai 16,9 juta kunjungan atau tumbuh 15,9% yoy.
Sektor pariwisata berpotensi tumbuh sejalan dengan jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat. Periode libur bersama yang cukup banyak pada tahun 2025 dapat menjadi momentum positif bagi sektor pariwisata. Namun demikian, terdapat beberapa faktor risiko yang harus diwaspadai, seperti ketidakpastian ekonomi global yang mempengaruhi daya beli masyarakat, fluktuasi harga tiket transportasi, peningkatan biaya akomodasi, dan gangguan cuaca serta risiko bencana alam di beberapa destinasi wisata Indonesia. (rep)
Untuk informasi yang lebih lengkap, Report tersebut dapat Bapak/Ibu unduh pada website kami melalui link berikut ini: