Task Force on
Climate-related Financial Disclosures (TCFD)
Bank Mandiri mengelola empat aspek penting untuk memajukan
implementasi keuangan berkelanjutan yang terdapat dalam bisnisnya yaitu: tata kelola,
strategi, manajemen risiko, metrik dan target.
Dalam proses pemberian kredit, Bank Mandiri telah menerapkan Environmental and Social Risk Management(ESRM) mulai dari proses pre-screen (due diligence), loan analysis, legal & compliance review, loan approval hingga proses monitoring.
Pada tahap Pre-Screen, Bank Mandiri memiliki kriteria terkait aspek LST yang perlu diperhatikan secara spesifik pada tiap sektor yang dituangkan dalam Industry Acceptance Criteria (IAC). Saat ini, Bank Mandiri telah memiliki 12 sektor prioritas diantaranya Kelapa Sawit, Energi dan Air, FMCG, Mining (Logam dan Batu Bara), Konstruksi, Pulp & Paper, Telekomunikasi, Transportasi, Industri Angkut Lainnya (Galangan Kapal), Farmasi dan Jasa Kesehatan, serta Migas.
Bank Mandiri berkomitmen untuk tidak menyalurkan pembiayaan terhadap aktivitas usaha yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan sosial (Bab 3).
Bank Mandiri telah memiliki Business Continuity Management (BCM) yang aktif dalam merancang strategi Business Continuity Plan (BCP) guna mengidentifikasi dini dan mengambil langkah awal terkait risiko iklim atau force majeure.
Bank Mandiri telah melakukan identifikasi dampak risiko transisi dan risiko fisik terhadap kinerja Bank yang terlampir pada Initial Phase Bottom-up Climate Risk Stress Test (CRST) di tahun 2023.
Kantor Pusat
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190 Indonesia
Telp: 14000, +62-21-52997777
Email: mandiricare@bankmandiri.co.id
SWIFT Code: BMRIIDJA
Bank Mandiri Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, Serta Merupakan Peserta Penjaminan LPS